Bisa dihitung-hitung dengan jari, menyimak sosok B. Hartono SH, SE, Ak, yang berpenampilan bersahaja ini. Selain berprofesi sebagai Lawyer, memiliki atribut yang lain. Yakni punya profesi sebagai akuntan dan dosen regular maupun extension di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Profesi sebagai dosen sudah digeluti sejak 12 tahun silam. Karena ia memang alumni FE-UI, jurusan management keuangan akutansi.
Sebelum mengakrabi posisinya seperti sekarang, Hartono-pria berdarah Jawa dan Sulawesi Utara-kelahiran Sukabumi, pernah malang melintang bekerja di dunia bisnis dan perbankan. Artinya beragam profesi telah diembannya. Antara lain, staf internal audit BCA, Kepala Analisis Krediting, Finance Bank Bumi Bahari, Pimpinan Bank Harapan Sentosa (BHS) serta berbagai Marketing Finance & Accounting dan manager di bidang manufaktur. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Presdir di Holding Company yang membawahi usaha perkebunan kelapa sawit, tambang batu bara dan perdagangan.
Beragam profesi yang pernah dilakoninya, menggotong “image” dimata publik sebagai orang yang kaya raya. Anggapan ini ternyata melesat jika kita melihat penampilannya yang terkesan bersahaja dan dalam berbusanapun yang dikenakannya.
“Sebagai lawyer, dosen maupun akuntan, saya tidak berorientasi ke soal uang atau menganut kehidupan yang hedonistic. Filosofi saya, esensinya soal uang itu bagai air yang mengalir dan demikian pula berlalunya seperti hilang dalam sekejap. Tapi, tak menampik anggapan jika ada orang yang mengatakan berbagai godaan yang bertubi datangnya waktu menjadi lawyer. Namun patut dicatat, semua itu tergantung pada moral seseorang.” Kilahnya ketika B&C mewancarainya di kantornya suatu siang.
“Dalam melakoni kehidupan ini”, lanjutnya, “saya punya motto, apa yang telah saya sumbangkan kepada orang lain? Tidak usah jauh-jauh seperti semboyan mendiang Presiden AS, JF Kennedy, pernah mengatakan ‘apa yang telah engkau berikan kepada negaramu?’ bagi saya cukup orang lain. Karena saya yakin bahwa soal memberi itu (ibarat tangan) lebih utama di atas ketimbang di bawah.”
Pria yang low-profile ini ternyata sangat bijak dalam menangani suatu perkara. Apakah di bidang kriminal, kasus-kasus asusila, penyalahgunaan obat terlarang dll. tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menyelesaikan perkara atau kasus yang dipercayakan kepadanya. Uniknya lagi, dia malah banyak bersimpati kepada pihak yang kurang mampu jika bertindak sebagai pembela kebenaran. Motto kerja Hartono & Rekan adalah selalu menyelesaikan setiap perkara dengan Win-Win Solution bagi semua pihak tanpa mengabaikan koridor hukum yang berlaku. Baginya tentu saja tak berlaku, maju tak gentar asal dibayar.